Aku menatap gerimis yang begitu indah, begitu halus . Romantis . Aku selalu bilang padamu kan ? Aku sangat menyukai gerimis . Dan kau bilang, kau pun sama ; sama-sama menyukai gerimis sepertiku . Aku masih ingat, betapa kita pernah tertawa bahagia di bawah rintik gerimis sore itu . Betapa kita pernah memiliki gerimis berdua .
Sekarang, aku menangis menatap setiap tetes air yang jatuh dari langit . Karena aku hanya sendiri di sini, menatap gerimis yang pernah menjadi penyatu kau dan aku . Aku hanya bisa memandang tempat di sampingku, tempat di mana biasanya kau duduk berlama-lama denganku, menggenggam tanganku, bercerita banyak hal denganku, dan tentu saja menikmati gerimis bersamaku . Yayaya, bahagia memang dulu, kini tempatmu kosong, tak ada kau, tak ada genggamanmu, juga hadirmu .
Sudah satu tahun, dan semua itu seperti baru terjadi kemarin . Sudah satu tahun, dan aku selalu merasakan kepedihan yang sama saat bersama gerimis . Luka ini masih basah, hati ini masih retak . Aku tak mengerti, kenapa semua yang dulu indah, jadi amat menyedihkan seperti saat ini ? Satu tahun harusnya jadi waktu yang cukup untuk melupakanmu . Namun yang terjadi, satu tahun aku masih tetap menunggu . Satu tahun aku masih tetap berharap dalam gerimis akan ku lihat kau di kejauhan berjalan semakin dekat dan merangkulku kembali dalam pelukmu .
Entah berada di mana dirimu sekarang . Entah sudah berapa banyak gadis yang kau bahagiakan . Nyatanya, aku hanya tahu satu hal sampai saat ini . Bahwa aku masih kau bahagiakan, bukan oleh pelukmu, bukan dengan hadirmu . Melainkan oleh kenanganmu, kenangan yang setidaknya pernah kau berikan untukku . Kenangan yang selalu membuatku bahagia saat mengingatnya .
Kau tahu ? Sudah satu tahun, namun hanya namamu yang selalu ku rapal dalam setiap do'a . Hanya wajahmu yang temaniku dalam suka dan duka . Selalu kerinduan padamu yang kuceritakan pada Tuhan . Selalu tentangmu yang ku larung di lautan lepas . Semuanya masih tentang kamu.
Dalam kesendirianku, dalam kesepianku, hanya kamu. Ya, kamulah satu-satunya makhluk Tuhan yang selalu ada dalam hidupku . Satu tahun yang lalu, satu tahun yang akan datang, dan entah berapa tahun yang akan datang . Maaf, jika dalam kesendirian, aku selalu mengharapkanmu kembali ku dekap .
Aku hanya ingin mengatakan bahwa, tepat satu tahun ini . Bersama gerimis, aku merindukanmu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar